Wakil Wali Kota Tomohon, Sendy G. A. Rumajar, SE, M.I.Kom, membuka kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Kesiapsiagaan Kota Tomohon menghadapi bencana. (Ist)
Tomohon, LensaUtara.id–Wakil Wali Kota Tomohon, Sendy G. A. Rumajar, SE, M.I.Kom, membuka kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Kesiapsiagaan Kota Tomohon menghadapi bencana. Sosialisasi dan Simulasi terkait menghadapi bencana ini digelar di Aula SMP Negeri 1 Tomohon, Selasa (11/11).
Pemerintah Kota Tomohon melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tomohon, berupaya untuk menanamkan kesadaran dan kemampuan kesiapsiagaan sejak dini kepada para pelajar. Program serupa juga akan dilaksanakan di sembilan sekolah menengah pertama lainnya di Kota Tomohon.
Narasumber dalam kegiatan ini yaitu Dany Repi, Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda pada BPBD Provinsi Sulawesi Utara. Sedangkan peserta berasal dari siswa-siswi SMP se-Kota Tomohon.
Wakil Wali Kota Sendy Rumajar dalam kesempatan itu menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah strategis membentuk generasi muda yang tangguh dan siaga bencana.
Ia menambahkan, sosialisasi dan simulasi kesiapsiagaan bencana ini sangat penting, karena kita semua menyadari bahwa Kota Tomohon merupakan daerah dengan potensi bencana yang cukup tinggi. Dikelilingi oleh dua gunung berapi, curah hujan tinggi, dan wilayah berbukit, membuat kesiapsiagaan menjadi hal yang wajib dimiliki, terutama oleh generasi muda.
“Generasi muda harus tumbuh menjadi generasi tangguh, sadar risiko, dan siap bertindak benar ketika bencana datang.
Kesiapsiagaan bukanlah soal rasa takut, melainkan kesiapan agar kita tetap tenang dan dapat bertindak dengan benar. Dengan pengetahuan dan latihan yang cukup, kita bisa menyelamatkan diri dan membantu orang lain,” tuturnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran sekolah dalam membentuk karakter generasi tangguh, serta menegaskan komitmen Pemerintah Kota Tomohon untuk mewujudkan “Sekolah Aman Bencana” di seluruh wilayah kota.
Menururt dia, Sekolah harus memiliki bangunan yang aman, sistem manajemen kesiapsiagaan yang terlatih, dan pendidikan kebencanaan yang terintegrasi. Dengan begitu, seluruh warga sekolah, siswa, guru, dan tenaga kependidikan, siap dan terlindungi.
Sendy juga mengajak para pelajar untuk menjadi duta siaga bencana di lingkungan masing-masing. “Kalian bisa menjadi teladan dalam menjaga kebersihan, mengikuti simulasi evakuasi, dan menyebarkan informasi kebencanaan secara kreatif. Jadilah generasi SCS, Siap, Cerdas, dan Selamat,” ujarnya.
Ia mengajak seluruh pihak untuk menumbuhkan budaya siaga bencana melalui hal-hal sederhana seperti tidak membuang sampah sembarangan, menanam pohon, dan aktif dalam kegiatan sosial. “Dengan semangat gotong royong dan kepedulian, kita wujudkan Kota Tomohon yang tangguh terhadap bencana. Saya percaya generasi muda Tomohon bukan hanya cerdas, tetapi juga tangguh dan peduli,” pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Pelaksana BPBD Kota Tomohon Hengky Supit, S.I.P, bersama jajaran, Kepala SMP Negeri 1 Tomohon Dra. Lilly Mangoendap, M.Pd, para guru, serta tenaga kependidikan. (Redaksi LU)