Kepala Dinas Pendidikan Sulut, Femmy J Suluh. (Ist)
Manado, LensaUtara.id – Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulut, Femmy J Suluh menyebut dalam beberapa tahun terakhir pemerintah provinsi telah bekerja sama dengan PT Indonesian Nippon Anugerah (INA) dalam memberikan pelatihan bahasa dan budaya bagi peserta magang di Jepang bagi alumni SMK maupun mahasiswa.
Menurut dia, program magang tersebut mempunyai beragam dampak positif yaitu penyerapan tenaga kerja, gaji yang signifikan dan bisa mendorong devisa negara serta mendorong perputaran ekonomi di daerah, selain itu juga memotivasi generasi muda bekerja.
Suluh mengatakan, rata-rata jumlah lulusan SMK se-Sulut setiap tahunnya berjumlah 14 ribu orang, sementara yang terserap dunia kerja hanya 35 persen, melanjutkan studi 25 persen, berwirausaha 21 persen, menikah tiga persen, dan belum langsung bekerja atau tidak melanjutkan studi 20 persen.
“Sebanyak 20 persen ini segmen yang diharapkan bisa bergabung dalam pelatihan untuk program magang ke Jepang,” urainya.
Komisaris Utama PT Indonesian Nippon Anugerah (INA), Romi Chandra menuturkan bahwa kuota untuk Indonesia ke Jepang dalam program magang saat ini mencapai 100 ribu per tahun.
“Akan tetapi info yang saya dapat saat ini masih ada sekitaran di angka 35 ribu sampai 40 ribu orang per tahun. Masih sangat banyak, separuh pun belum tercapai dari kuota yang memang pemerintah Jepang minta,” tuturnya.
Dia pun mengapresiasi komitmen Pemprov Sulut dalam menyiapkan baik alumni SMK dan mahasiswa yang siap magang sekaligus bekerja ke Jepang secara profesional dan terampil.
“Kami sangat bangga kepada bapak gubernur dan jajaran Pemprov Sulut yang sangat peduli dengan pendidikan anak-anak muda di Sulawesi Utara, bahkan mensponsori dan mendukung program ini,” ujar Chandra.
Sebelumnya, sebanyak 156 peserta magang alumni sekolah menengah kejuruan (SMK) dan mahasiswa asal Sulawesi Utara (Sulut) dilepas Pemprov Sulut untuk diberangkatkan ke Jepang pada akhir bulan April dan Mei mendatang. (Redaksi LU)