Kawah Gunungapi Lokon di Kota Tomohon.(Foto: ist.)
TOMOHON, LensaUtara.id–Terhitung tanggal 31 Januari 2025 pukul 06:00 WITA Gunungapi (G.) Lokon yang terdapat di Kota Administratif Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara, Turun dari Level III (Siaga) ke Level II (Waspada).
Demikian disampaikan Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Dr. Ir. Muhammad Wafid A.N., M.Sc dalam rilisnya, Jumat 31 Januari 2025.
Dengan posisi geografi terletak pada 1
021’30” Lintang Utara dan 124047’30” Bujur Timur dengan tinggi puncaknya sekitar 1.579 m di atas permukaan laut (data dasar gunungapi ), aktivitas vulkanik G. Lokon dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PPGA) yang berada di Kelurahan Kakaskasen, Kecamatan Tomohon Utara,
Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara.
Erupsi terakhir terjadi pada tahun 2011 berupa erupsi abu dan lontaran material pijar yang
jatuh kembali di sekitar kawah. Tingkat aktivitas G. Lokon adalah Level III (Siaga) sejak 10 November 2024. Aktivitas vulkanik asap kawah pada Desember 2024 hingga 10
Januari 2025 umunya putih tipis hingga sedang tinggi sekitar 15 – 25 meter. Kegempaan
didominasi oleh gempa Vulkanik Dangkal terekam berkisar antara 1 hingga 102 kejadian
per hari.
Perkembangan terakhir G. Lokon hingga 29 Januari 2025 sebagai berikut:
- Pada Januari 2025 secara visual asap kawah teramati putih tipis dengan tinggi umumnya 10 m di atas puncak yang sebelumnya sekitar 15 m di atas puncak.
Secara instrumental terjadi penurunan aktivitas kegempaaan khususnya gempa Vulkanik Dangkal sejak 1 – 29 Januari 2025 kegempaan menunjukan penurunan jumlah gempa, dimana pada 2 Januari 2025 gempa Vulkanik Dangkal terekam sebanyak 102 kejadian perhari dan kondisi ini berangsur menurun hingga pada 15
Januari 2025 gempa Vulkanik Dangkal terekam sebanyak 15 kejadian perhari serta
pada 20 hingga 29 Januari 2025 jumlah gempa terekam berkisar antara 1 – 5 kejadian perhari. - Berdasarkan data instrumental terindikasi adanya penurunan tekanan di bagian dangkal (permukaan) setelah terekamnya gempa Vulkanik Dangkal yang berasosiasi dengan pelepasan gas hembusan.
- Potensi ancaman bahaya aktivitas G. Lokon untuk saat ini adalah terjadinya erupsi yang diakibatkan kontak uap magma dengan air hidrotermal secara tiba-tiba
dengan atau tanpa indikasi peningkatan signifikan. Pada musim penghujan atau bila terjadi hujan deras di puncak G. Lokon harap mewaspadai terjadi lahar di
sungai-sungai yang berhulu dari puncak G. Lokon.
Berdasarkan hasil pengamatan, analisis dan evaluasi data visual dan instrumental, maka tingkat aktivitas G. Lokon diturunkan dari Level III (Siaga) menjadi Level II (Waspada)
sejak tanggal 31 Januari 2025 pukul 06:00 WITA.
Rekomendasi pada tingkat aktivitas Level II (Waspada) adalah sebagai berikut:
- Masyarakat dan wisatawan untuk tidak mendekati dan melakukan aktivitas di dalam radius 1,5 km dari kawah Tompaluan (Pusat aktivitas).
- Jika terjadi erupsi dan hujan abu, Masyarakat dihimbau untuk tetap berada di dalam rumah, dan apabila berada di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
- Mewaspadai potensi lahar pada sungai-sungai yang berhulu dari puncak G. Lokon terutama pada musim penghujan. (Jeffry Pay)