Wakil Walikota Tomohon Sendy G. A. Rumajar, SE., MI.Kom saat membuka Kegiatan Koordinasi Sinergitas Penanggulangan Kemiskinan untuk Mewujudkan Masyarakat yang Sejahtera. (Ist)
TOMOHON, LensaUtara.id – Angka kemiskinan di Kota Tomohon tahun 2025 menurun menjadi 4,86% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 5,38%. Penurunan ini menjadi indikator keberhasilan program yang telah dijalankan sekaligus menjadi dorongan untuk memperkuat sinergi ke depan.
Hal itu disampaikan Wakil Walikota (Wawali) Tomohon, Sendy G. A. Rumajar, S.E., M.I.Kom saat membuka Kegiatan Koordinasi Sinergitas Penanggulangan Kemiskinan untuk Mewujudkan Masyarakat yang Sejahtera pada Rabu (8/10) di Aula Kantor Inspektorat Kota Tomohon.
Menurut Sendy, Pemerintah Kota Tomohon terus memperkuat komitmennya dalam upaya pengentasan kemiskinan.
Ia mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menyelaraskan program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan antar perangkat daerah dan mitra pembangunan. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk mengevaluasi capaian program, mengidentifikasi permasalahan di lapangan, serta merumuskan langkah tindak lanjut dan rekomendasi kebijakan yang tepat guna mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem di Kota Tomohon.
Wawali juga menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak, khususnya para Camat dan Lurah, dalam mengawal pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan. Ia juga menyoroti pentingnya pemutakhiran data penduduk miskin secara berkala serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam menyukseskan program-program yang telah dirancang.
Kegiatan ini dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kota Tomohon, Drs. O. D. S. Mandagi, M.A.P., Kepala Bappelitbangda Kota Tomohon Jacqueline Mangulu, S.P., M.Si., serta seluruh Camat dan Lurah se-Kota Tomohon.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan langkah-langkah strategis dalam penanggulangan kemiskinan dapat terus ditingkatkan demi terwujudnya masyarakat Tomohon yang lebih sejahtera dan berkeadilan. (Redaksi LU)
