Manado, LensaUtara.id – Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandouw menyebutkan, pola perekrutan Tenaga Harian Lepas (THL) di kantor gubernur tidak asal-asalan, tapi melalui sejumlah tes.
“Kita semua tahu bagaimana mekanisme perekrutannya, tidak asal-asalan, tidak karena suka atau tidak suka,” tegas Wagub Steven pada pengarahan pegawai non aparatur sipil negara di Manado, Selasa.
Sebelum menjadi tenaga non ASN, kata dia, tes pertama yang harus dipenuhi adalah lulus administrasi hingga tes yang paling sulit adalah tes psikologi.
“Ini penting karena yang berdusta pasti ketahuan, tidak jujur ketahuan. Karena itu yang tidak jujur mau jadi PNS, harus jadi jujur,” ujarnya.
Tenaga non ASN yang saat ini telah bekerja, harus bekerja maksimal, apalagi angka pengangguran provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa tersebut mencapai enam hingga tujuh persen.
Artinya, kata Wagub, dari populasi penduduk sebesar 2,6 juta ada sebanyak 150 ribu lebih yang belum memiliki pekerjaan.
“Karena itu tunjukkan motivasi kerja yang tinggi, saling menopang harus kerja lebih baik lagi,” ajaknya.
“Asisten administrasi umum perlu mengendorse, perlu ada penegakan aturan. Selain absensi, semua kantor juga harus dipasang CCTV dalam rangka peningkatan disiplin ASN dan THL. Makanya akan diperbaiki Command Center yang sudah ada agar bisa terpantau,” ujarnya.
Wagub juga menegaskan THL yang memiliki gelar strata dua akan dikumpulkan, diidentifikasi dan akan diprioritaskan, begitupun dengan lulusan strata satu.