BI: Perang Hamas-Israel Belum pengaruhi PE-Inflasi Sulut

Manado, LensaUtara.id – Perang Hamas dan Israel belum mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi (PE) dan angka inflasi di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

“Kami melihat perang Hamas dan Israel belum mempengaruhi pertumbuhan ekonomi bahkan inflasi karena aktivitas ekspor maupun impor dari dan ke negara tersebut sangat kecil,” kata Kepala Bank Indonesia (BI) Sulut Andry Prasmuko, dalam Media Gathering, di Jakarta, Rabu.

Pada triwulan III 2023, penyaluran kredit perbankan di Sulut tumbuh sebesar 10,78 persen (yoy) menguat cukup signifikan dibandingkan laju pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 5,77 persen (yoy). 

Kebijakan makro prudensial longgar terus ditempuh untuk mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada dunia usaha melalui kebijakan insentif likuiditas makro prudensial dengan fokus hilirisasi, perumahan, pariwisata, dan pembiayaan inklusif dan hijau, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Oktober 2023. 

Bank Indonesia juga melanjutkan dukungan dalam penciptaan persepsi positif internasional serta promosi perdagangan dan investasi.

Prospek inflasi Kota Manado dan Kota Kotamobagu pada keseluruhan tahun 2023 diperkirakan akan kembali tetap berada pada rentang target inflasi Nasional yaitu 3±1 persen (yoy) dan lebih rendah dari tahun sebelumnya yang bersumber dari normalisasi harga komoditas yang diatur Pemerintah dan komoditas inti seperti pada kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya. 

Memasuki tahun 2024, inflasi IHK Kota Manado dan Kota Kotamobagu diperkirakan akan turun sampai pada kisaran 2,5±1 persen (yoy) sesuai target nasional pada PMK No.101/PMK.010/2021. 

Menurunnya tekanan inflasi pada tahun 2024 tidak terlepas dari sinergi pemerintah dengan bank sentral melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID).

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *