Manado, LensaUtara.id – Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Sulawesi Utara, Chandra Buana mengatakan, tiga kecamatan di provinsi tersebut masuk kategori siaga kekeringan.
“Ketiga kecamatan tersebut yaitu Poigar (Kabupaten Bolaang Mongondow), serta Kecamatan Bunaken dan Kecamatan Mapanget di Kota Manado,” sebut Chandra.
Siaga kekeringan tiga daerah di Kota Manado dan Kabupaten Bolaang Mongondow tersebut karena lebih dari 31 hari tidak mendapatkan guyuran hujan.
Selanjutnya, dari data Stasiun Klimatologi, sebanyak lima kecamatan masuk kategori daerah waspada kekeringan dimana selama 21 hari tidak tidak pernah diguyur hujan.
Daerah-daerah tersebut yaitu, Kecamatan Bolaang Timur dan Kecamatan Lolak (Kabupaten Bolaang Mongondow), Kecamatan Tombariri (Kabupaten Minahasa, Kecamatan Tumpaan (Kabupaten Minahasa Selatan) dan Kecamatan Airmadidi (Kabupaten Minahasa Utara).
Saat ini, kata dia, delapan dari 10 zona musim di wilayah Sulawesi Utara telah musim kemarau berdasarkan analisis hujan per tanggal 1 September 2023.
“Karena itu diperlukan kewaspadaan terkait ancaman bencana kekeringan,” ajaknya.
Dari hasil analisis, data hari tanpa hujan (HTH) menunjukkan beberapa wilayah di provinsi ujung utara Sulawesi tersebut
mengalami deret HTH berturut – turut lebih dari atau sama dengan 21 hari.
Prakiraan peluang curah hujan menunjukkan bahwa beberapa daerah akan mengalami curah hujan sangat rendah (kurang dari 20 mm/dasarian) dengan peluang lebih dari 70 persen.
“Kedua kondisi di atas memenuhi syarat untuk dikeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologi,” katanya menambahkan.