Minahasa, LensaUtara.id – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Utara dan Pemkab Minahasa bersinergi tekan angka stunting di wilayah tersebut.
“Ada dua desa di Kabupaten Minahasa yang kami kunjungi, yaitu Desa Talikuran Utara Kecamatan Kawangkoan Utara dan Desa Kaima Kecamatan Remboken,” ujar Kepala Perwakilan BKKBN Sulut, Diano Tino Tandaju di Minahasa, Kamis.
Program kunjungan lapangan tersebut selain memperkuat pelaksanaan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana), tapi juga mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Minahasa.
“Mempercepat penurunan angka stunting ini perlu dukungan semua pihak, baik pemerintah kabupaten dan kota, swasta bahkan pihak lainnya,” ujar Diano.
Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 mencatat prevalensi stunting di Kabupaten Minahasa sebesar 16,5 persen atau berada di bawah angka prevalensi Sulawesi Utara yaitu 20,5 persen.
Meski angka stunting telah berada di bawah angka prevalensi Sulut, namun akan terus didorong sehingga mencapai 14 persen di tahun 2024.
Program kunjungan lapangan tersebut memberikan informasi dan edukasi terkait stunting melalui dialog dengan orang tua dan keluarga anak-anak stunting, selain itu, diberikan makanan tambahan gizi seperti beras dan telur.
“Pemberian makanan tambahan gizi ini termasuk intervensi gizi spesifik atau langsung yang diberikan kepada balita berumur antara enam hingga 59 bulan. Harapannya, meningkatkan berat badan dan produktivitas dari balita,” kata Tandaju.
Program pemberian gizi tambahan ini diharapkan berkelanjutan baik kepada balita maupun kepada keluarga dengan resiko stunting.
Kunjungan lapangan ini diikuti Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Minahasa, Meitha Agouw, didampingi Satgas PPS Kabupaten Minahasa, Sekretaris Kecamatan Remboken, Roland Kaunang dan Sekretaris Desa Kaima Army Kindangen dan jajarannya.