JAKARTA, LensaUtara.id – Setelah puluhan tahun mengalami perpecahan dengan munculnya dualisme kepemimpinan dan akhirnya dinyatakan telah menyatu, kini Perkumpulan Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) Pusat mengalami masalah baru.
Pasalnya ada kelompok lain yang juga mengaku sebagai pimpinan KKK Pusat, yaitu kelompok yang dipimpin Ayub DP Yunus sebagai Ketua Umumnya dengan Sektretaris Umum Donny Tampemawa, SH.
Padahal baru beberapa bulan berselang yaitu Oktober 2022 dilakukan pelantikan pengurus baru hasil penyatuan yang diketuai Angelica Tengker.
Hal ini terungkap setelah Perkumpulan KKK (P-KKK) Jayapura melaksanakan konvensi atau musyawarah besar (Mubes) yang dirangkaikan dengan pelantikan pengurus P-KKK Papua.
Konvensi atau Mubes P-KKK Papua tersebut, digelar pada Rabu, 22 Maret 2023. Dalam acara itu disebutkan, dihadiri oleh Ketua Umum DPP P-KKK Ayub D. P. Junus dan Sekjen DPP Donny Tampemawa SH.
Hal ini menimbulkan pertanyaan, berarti masih ada dualisme kepemimpinan lagi di KKK.
Rudolf Sumampouw, salah satu tokoh Kawanua di Jakarta membenarkan hal tersebut. Menurut dia, masalah penyatuan KKK yang ramai diberitakan itu hanya ada di kalangan elit Kawanua. “Tapi sebetulnya masih ada kelompok yang tidak setuju dengan kepengurusan KKK dibawa kepemimpinan Angelica Tengker,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Pembina DPP KKK Irjen (Purn) Ronny Sompie yang dihubungi media ini, memberikan klarifikasi sebagai berikut:
“Yang utama adalah proses penyatuannya yang telah dilakukan,” tuturnya.
Sompie menyebutkan, sejak tahun 2017 sudah pernah disatukan oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey sebelum pelantikan dan pengukuhan DPP KKK pada tahun 2017 untuk masa bhakti 2017 – 2022.
Hampir setiap tahun sejak 2017 terjadi pertemuan antara DPP KKK Pimpinan Ronny F. Sompie dengan DPP KKK Pimpinan Angelica Tengker untuk melakukan proses penyatuan dua organisasi DPP KKK tsb.
Pada Rakernas DPP KKK tahun 2019 kedua organisasi bersepakat untuk menyelenggarakan Rakernas di satu lokasi, yaitu Wisma Kinasih Bogor, walaupun gedung pertemuan yang digunakan masih terpisah. Namun demikian, proses penyatuan belum maksimal bisa dilakukan, disebabkan AD dan ART kedua organisasi tidak bisa dijadikan dasar untuk dilakukan proses penyatuan dua organisasi.
Sudah beberapa kali dilakukan kegiatan bersama dari dua organisasi DPP KKK seperti ibadah syukur bersama, buka puasa bersama, ibadah Natal dan Tahun Baru bersama, hadir di acara Natal Paimpuluan ne Tonsea bersama, menyelenggarakan pemakaman secara adat Minahasa bersama dan dihadiri oleh Ronny F. Sompie dan Angelica Tengker. Namun demikian proses penyatuan masih mengalami kendala, karena AD dan ART kedua organisasi tidak dapat dijadikan dasar untuk penyatuan kedua organisasi tersebut.
Pada hari Jumat, 26 Agustus 2022 sesuai kesepakatan kedua organisasi, maka kedua organisasi menghadirkan 5 orang Tua Tua mewakili masing-masing organisasi DPP KKK dalam rangka menembus kekakuan AD dan ART berupaya mencari solusi terbaik, sehingga diperoleh kata sepakat tentang cara penyatuan yang terbaik, yaitu mengabaikan AD dan ART kedua organisasi, dengan pemikiran bahwa AD dan ART tersebut adalah hasil kesepakatan dalam Musyawarah dan Mufakat DPP KKK yang dihadiri oleh seluruh Anggota terdiri dari Para Ketua Roong, Ketua Taranak dan Ketua Fungsional.
Sebagai gantinya, maka diadakan Musyawarah Tua Tua pada hari Jumat, 26 Agustus 2022 di Hotel Aryaduta yang menyepakati bahwa :
• DPP KKK bersatu dengan Ketua Dewan Pembina KKK ditunjuk Ronny F. Sompie dan Ketua DPP KKK ditunjuk Angelica Tengker.
• Ronny F. Sompie dan Angelica Tengker diberikan mandat oleh Musyawarah Tua Tua (yang dihadiri oleh 10 orang Tua Tua Kawanua) untuk menyelenggarakan Musyawarah Budaya Kawanua dalam rangka Pelantikan dan Pengukuhan seluruh Pengurus DPP KKK.
Pada hari Sabtu, 10 September 2022 di Hotel Borobudur dilakukan Pra Pelantikan Pengurus DPP KKK dengan penyampaian penjelasan tentang hasil pelaksanaan Musyawarah Tua Tua pada hari Jumat, 26 Agustus 2022 di Hotel Aryaduta sebagai sebuah hasil KONVENSI dari Musyawarah dan Mufakat yg menjadi adat dan kebiasaan Tou Kawanua dalam organisasi DPP KKK sejak didirikan tahun 1973 utk menyelesaikan dualisme DPP KKK.
Pada hari Sabtu 22 Oktober 2022 diadakan Musyawarah Budaya Kawanua dipimpin oleh Bapak Theo Sambuaga, Bapak Max Wilar dan Bapak Ivan Pelealu serta para Tua Tua dan Tonaas Kawanua untuk melantik seluruh pengurus DPP KKK pimpinan Ketua Umum Angelica Tengker.
• Dewan Pelindung adalah Gubernur Sulut dan Gubernur DKI Jaya.
• Ketua Dewan Kehormatan Drs Theo Sambuaga
• Ketua Dewan Penasehat Irjen Pol Purn Dr. Benny Mamoto, SH., MSi.
• Ketua Dewan Pembina Irjen Pol Purn Dr Ronny F. Sompie, SH., MH.
• Ketua Dewan Pakar Prof Dr Ir Rudy Tarumingkeng, MSc.
Untuk lebih jelas mengenai proses penyatuan KKK tersebut, DPP KKK mengeluarkan surat edaran.