BPPD dan DPRD Bahas Program dan Konsep Pariwisata Kota Tomohon

Tomohon, LensaUtara.Id – Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Tomohon melakukan audiensi bersama Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tomohon. Bertempat di Ruang Rapat II Kantor DPRD Kota Tomohon Pada Senin, (30/1/2023).

Dalam pertemuan perdana ini dipimpin langsung oleh Habelana Lucia Goni sebagai Ketua BPPD Kota Tomohon lengkap bersama pengurus dan anggota.

Adapun agenda kegiatan ini adalah perkenalan dan memaparkan program BPPD dalam rangka promosi dan mendukung Pariwisata Kota Tomohon.

Suasana Audiensi BPPD Kota Tomohon dengan Anggota DPRD Kota Tomohon.(Foto: armando)

Kedatangan rombongan BPPD Kota Tomohon disambut hangat oleh Ketua Komisi III Ir. Miky J. L Wenur, MAP di dampingi Sekretaris Komisi III Priscilla G.M Tumurang beserta Ketua Komisi I James Enrico Kojongian, ST.

Program program BPPD jangka pendek antara lain survey destinasi wisata dan bersama dispar akan menyusun aturan yang mengatur spesifikasi destinasi yang layak di promosikan . Juga mengadakan survey tentang TIFF , evaluasi penyelenggaraan tahun tahun sebelumnya, sehingga hasil nya bisa memberikan masukan konsep TIFF berikutnya yang akan lebih kena imbas positifnya ke masyarakat langsung.

Program yang paling penting adalah promosi tentang Tomohon dengan berbagai konsep yang sudah dibuat. Mulai dari Promosi secara digital maupun event yang mendatangkan turis lokal dan manca negara.

Suasana Audiensi BPPD Kota Tomohon dengan Anggota DPRD Kota Tomohon.(Foto: armando)

Pada saat itu BPPD juga menanyakan tentang Perda yang berlaku untuk ijin keramaian dan pemakaian jalan. Karena banyak keluhan dari turis asing. Mereka datang ke Tomohon untuk istirahat tapi terganggu dengan musik dari masyarakat sekitar yang berpesta sampai pagi.

Hal senada di kemukakan oleh Wakil Ketua BPPD Charlie Liem yang juga owner dari Highland Resort dan ketua PHRI ( Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) kota Tomohon. Ada juga jalan jalan menuju destinasi wisata yang ditutup total jika ada acara. Sehingga turis tidak ada akses ke tempat tersebut.

Hal ini menjadi kendala untuk menarik investor yang mau mendirikan hotel di Kota Tomohon, kata Charlie.

Menjawab Itu Ketua Komisi III Ir. Miky J. L Wenur, MAP, mengiyakan akan kondisi dilapangan yang seperti itu adanya. Untuk masalah suara musik yang hingga subuh masih berlangsung itu sebenarnya sudah di perdakan. Tinggal perangkat desa yang harus tegas dalam pengontrolannya.

James Kojongian selaku ketua Komisi 1 mengaku, sementara ini lagi merancang tata ruang untuk Tomohon sebagai Kota Wisata. Hal hal seperti itu yang memang harus di atur mengikuti konsep kota wisata kedepannya.

Turut Hadir dalam pertemuan John Senewe selaku sekertaris BPPD bersama Angoota Jimmy Pontoh (Bidang Destinasi), Julya Moningka (Bidang Humas), Vian Togas (bidang Teknologi Informasi).

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *