MANADO, LensaUtara.id – Kerukunan Mantan Pelayan Pemuda Sion Winangun (KPPSW) menggelar Diskusi Tentang Allah Tritunggal, hari Sabtu 7 Januari 2023 di Temboan Hill, Winangun Manado.
Ibadah awal tahun dalam bentuk diskusi itu menghadirkan pembicara Pdt. Sofly Maki MTeol, sebagai Ketua Jemaat GMIM Sion Winangun, didampingi moderator Jeffry Pay.
Diskusi diawali dengan penyampaian latar belakang diskusi yang disampaikan Ketua KPPSW Drs Robby Albert Assah, MSi, yang juga Penasihat Jemaat Sion Winangun.
Menurut Robby, tema diskusi yaitu Allah Tritunggal, dirasa sangat penting karena banyak kalangan yang belum memahami tentang iman Kristen terkait pada ajaran Allah Tritunggal. “Sejak dulu dan sampai saat ini banyak umat Kristen yang belum mampu menjelaskan atau mempertanggungjawabkan iman Kristen tentang Allah Tritunggal atau Trinitas. Sehingga ada juga yang luntur iman Kristennya,” ujar Robby, yang juga mantan Pelsus Jemaat Sion Winangun.
Dalam diskusi itu, Pdt. Sofly Maki memaparkan kesaksian Alkitab mengenai Allah Bapa, Allah Anak, dan Roh Kudus.
Sebagaimana dalam Matius 28 ayat 19: Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.
Menurut Pdt. Sofly, ajaran mengenai Allah Tritunggal itu juga sudah nampak dalam Alkitab Perjanjian Lama. Kemudian dipertegas lagi dengan ayat-ayat dalam Alkitab Perjanjian Baru.
Pdt. Sofly menambahkan, ajaran Tritunggal itu hanya dapat dipahami oleh orang yang percaya. “Orang yang telah percaya kepada Yesus akan diperlengkapi dengan kuasa Roh Kudus, sehingga ia akan diberikan kemampuan untuk bersaksi tentang Allah yang Esa itu, dimana kehadiranNya nampak dalam wujud tiga pribadi yang sehakekat, yaitu Allah Bapa, Allah Anak yaitu Yesus Kristus, dan Allah Roh Kudus.”
Pdt. Sofly mengakui, bahwa ajaran Tritunggal itu juga di kalangan pendeta pun banyak kali jadi bahan pembahasan. Terutama karena untuk menjawab terhadap ketidakpercayaan umat agama lain.
Ia juga menambahkan, di kalangan Kristen sudah banyak yang tersesat, dan tidak lagi mengimani ajaran Kristen. Seperti yang terjadi di Eropa yang mayoritas beragama Kristen tapi sudah banyak meninggalkan gereja. “Jangan heran di Eropa banyak gedung gereja yang dijual atau dikontrakkan. Karena sudah tidak ada lagi umatnya,” tutur Pdt. Sofly, yang juga Ketua Komisi Doa Sinode GMIM.
Dalam diskusi yang diikuti para mantan pelayan pemuda Sion Winangun dari periode ke periode, diakhiri tanggapan dan tanya jawab.
Wongko Marunduh, salah satu mantan pimpinan Pemuda Sion Winangun, mengatakan, katekisasi mengenai ajaran Tritunggal, Baptisan, dan dogmatika lainnya, perlu terus digalakkan. Ia juga meminta para calon sidi, seharusnya mendapat katekisasi dalam waktu yang cukup. “Tidak seperti saat ini hanya tiga bulan,” ujarnya.