MANADO, LensaUtara.id – Jelang libur akhir pekan dan Natal, daerah Pasar Karombasan khususnya area Pakowa dipenuhi dengan pedagang musiman yang menjual bambu, daun-daunan, dan rempah-rempah.
Mereka kebanyakan berasal dari daerah Minahasa Utara dan Minahasa Selatan. Ada yang dari daerah Sawangan Airmadidi, Modoinding, dan lainnya.
Yang dijual pun sangat beragam seperti bambu untuk masakan “Bulu”, daun-daunan untuk Nasi Bungkus dan Sayur Pangi, serta rempah-rempah yang segar.
Pedagang musiman ini sudah menjadi kebiasaan setiap tahunnya 2-3 hari sebelum Natal dan Tahun Baru mereka turun berdagang di Ibu Kota Sulawesi Utara.
Salah satu pedagang, Delon Mantiri, berasal dari Sawangan Airmadidi sudah datang dari jam 4 subuh untuk memperdagangkan dagangannya. Dan ternyata jam tersebut sudah ada masyarakat yang datang untuk membeli.
Menurut Delon, masyarakat yang datang pada jam itu mungkin untuk menghindari macet mengingat kawasan ini akan ramai jelang Hari Raya.
Delon yang terlihat sedang mengiris daun Pangi untuk dijajahkan. Daun Pangi ini menjadi masakan khas Minahasa yang selalu hadir saat Hari Raya baik Natal Tahun Baru dan Pengucapan Syukur.
Untuk harga, Daun Pangi mencapai 35.000 perkilonya, Daun Nasi rata-rata dijual 5.000 hingga 10.000 perikat. Sedangkan Bambu atau ‘Bulu’ dijual sekitar 3.000 sampai 5.000 per ruas dan tergantung ukurannya.
(Foto: nad)
Para pedagang sangat bersyukur, tahun ini sudah kembali seperti dulu. Artinya ada kebebasan dalam berdagang dan tidak ada lagi pembatasan atau larangan-larangan.