Manado, LensaUtara.id – Ketua Pengurus Hari-Hari Besar Islam (PHBI) Sulawesi Utara (Sulut) Syahrul Poli mengatakan ada 384 lokasi di kabupaten dan kota di provinsi ini yang dijadikan titik Shalat Idul Fitri 1445 Hijriah.
“Di Kota Manado, pelaksanaan Shalat Idul Fitri ada sebanyak 122 lokasi. Sementara di Sulawesi Utara ada sebanyak 384 lokasi yang mencakup lapangan dan mesjid,” kata Syahrul usai Shalat Idul Fitri di Lapangan Tikala Manado, Rabu.
Syahrul mengatakan Idul Fitri merupakan ekspresi dari umat yang baru saja melaksanakan ibadah satu bulan Ramadhan.
Tujuan daripada puasa di bulan Ramadhan, kata dia, agar menjadi orang-orang yang takwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT).
“Idul Fitri ini kita kembali kepada fitrah, kepada yang bersih, yang suci, dan kita bisa mencapai apa yang menjadi tujuan kita di dalam bulan Ramadan yaitu menjadi manusia-manusia yang bertakwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” katanya.
Syahrul ketika ditanya soal toleransi umat beragama di provinsi ujung utara Sulawesi tersebut mengatakan, “Saya kira bicara tentang toleransi di Sulawesi Utara ini masyarakat sudah terbiasa saling menghargai perbedaan yang ada.”
Bahkan, kata dia, masyarakat saling menghormati dan saling mendukung satu sama lain.
“Ini akan menjadi sebuah contoh yang baik bagi daerah-daerah lain bahwa ternyata Sulawesi Utara yang begitu tinggi perbedaannya, tetapi kita bisa saling nyaman, saling aman di dalam melaksanakan ibadah pada masing-masing agama,” ujarnya.
Dia berharap toleransi antarumat beragama yang sudah terjalin ini perlu dipelihara bersama agar tetap terwujud hidup rukun dan damai ini di tengah-tengah masyarakat.
“Silaturahmi antara sesama ini selalu terjalin di tengah-tengah masyarakat di daerah ini,” ujarnya.
Syahrul menyebutkan setelah perayaan Idul Fitri masih ada beberapa agenda PHBI Sulut, seperti hari raya Idul Qurban (Idul Adha), kemudian peringatan 1 Muharam, dan ditutup dengan Maulid Nabi.